Bersama Kami

MI Miftahul Ulum Jragung

Apapun yang terjadi

Lebih Baik Madrasah, Madrasah Lebih Baik

Bersama

Madrasah Hebat Bermartabat.

Alamat Kami,

Jl. Kauman Rt. 01 Rw. 07 Jragung Kec. Karangawen Kab. Demak

Visi MI Miftahul Ulum Jragung

Wujudkan Pendidikan Islami, Berakhlak Mulia, Menguasai IpTek, dan Seni serta Mencintai NKRI.

Jumat, 22 Februari 2019

Download Buku K13 Revisi 2017 Kelas 1 SD/MI Semester 2

Download Buku K13 Revisi 2017 Kelas 1 SD/MI Semester 2

Melengkapi artikel sebelumnya, Download Buku K13 Revisi 2017 Kelas 1 SD/MI Semester 1, memasuki semester genap ini, Blog Ayo Madrasah memberikan link download buku K13 (Kurtilas) edisi revisi 2017 untuk Kelas 1 SD dan MI Semester 2 (genap). Seperti biasanya, paket buku Kurikulum 2013 ini terdiri atas Buku Guru dan Buku Siswa, yang mana keduanya dapat diunduh secara fratus dalam format PDF, untuk kemudian dipergunakan di Sekolah dasar maupun Madrasah Ibtidaiyah.

Mulai Tahun Pelajaran 2017/2018 memang semakin banyak madrasah yang menyelenggarakan Kurikulum 2013, termasuk Madrasah Ibtidaiyah. Tentunya dengan diselenggarakannya kurikulum tersebut membutuhkan ketersedian buku paket pelajaran, termasuk buku tematik, yang memadai, baik untuk siswa maupun guru.

Di samping itu, di tahun pelajaran ini pula, buku tematik Kurikulum 2013 untuk kelas 1 MI dan SD mengalami sedikit revisi, yakni revisi tahun 2017. Sebelumnya, buku ini juga telah mengalami beberapa kali revisi yakni edisi tahun 2014 dan 2015.

Bagi Madrasah Ibtidaiyah yang pada tahun pelajaran ini telah menyelenggarakan Kurikulum 2013 (K-13) bagi siswa kelas 1 dan kelas 4, silakan download  Buku K13 Revisi 2017 Kelas 1 SD/MI Semester 2, melalui link yang kami sediakan. Apalagi semester genap akan segera dimulai beberapa hari lagi.

Tematik Umum untuk kelas 1 SD dan MI Semester 2 sendiri terdiri atas 4 tema yang melanjutkan tema-tema di semester gasal sebelumnya. Tema itu meliputi, Tema 5 (Pengalamanku), Tema 6 (Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri), Tema 7 (Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku), dan Tema 8 (Peristiwa Alam).

1. Download Buku Kurtilas Revisi 2017 untuk Kelas 1 SD/MI


Buku K13 Revisi 2017 Kelas 1 SD/MI Semester 2

Untuk mengunduh paket buku tematik Kurikulum 2013 bagi kelas 1 semester 2 SD dan MI, silakan klik tautan berikut ini.


  • Buku Guru Kurikulum 2013 Revisi 2017 untuk Kelas 1 SD/MI Semeste 2
    • Buku Guru Tematik, Tema 5, Pengalamanku, DOWNLOAD
    • Buku Guru Tematik, Tema 6, Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri, DOWNLOAD
    • Buku Guru Tematik, Tema 7, Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku, DOWNLOAD
    • Buku Guru Tematik, Tema 8, Peristiwa Alam, DOWNLOAD
  • Buku Siswa Kurikulum 2013 Revisi 2017 untuk Kelas 1 SD/MI Semeste 2
    • Buku Siswa Tematik, Tema 5, Pengalamanku, DOWNLOAD
    • Buku Siswa Tematik, Tema 6, Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri, DOWNLOAD
    • Buku Siswa Tematik, Tema 7, Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku, DOWNLOAD
    • Buku Siswa Tematik, Tema 8, Peristiwa Alam, DOWNLOAD

Catatan: Jika terdapat tautan yang rusak, tidak dapat diunduh, atau salah, silakan tinggalkan komentar di kolom komentar yang tersedia di bawah artikel ini.

2. Download Buku Kurtilas Lainnya


Selain buku tematik umum untuk kelas 1 SD dan MI di atas, Ayo Madrasah juga telah menyediakan link download berbagai buku kurtilas lainnya. Untuk mengunduhnya, silakan klik tautan-tautan di bawah ini.


Hasil unduhan berupa file PDF Buku K13 Revisi 2017 Kelas 1 SD/MI Semester 2 dapat dicetak maupun disimpan dalam laptop dan andoid guna menunjang persiapan pembelajaran maupun saat pembelajaran berlangsung. Semoga bermanfaat.

Pemetaan KD KI-3 KI-4 Kelas 4 Semester 2 Kurikulum 2013

Pemetaan KD KI-3 KI-4 Kelas 4 Semester 2 Kurikulum 2013

Pemetaan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI dan KD) dalam kurikulum 2013 memiliki peran penting. Termasuk pemetaan KD untuk KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan) bagi SD/MI kelas 4 semester genap ini. Pemetaan KD menjadi dasar bagi penyusunan RPP, dan perencanaan penilaian seperti penyusunan kisi-kisi soal baik pada penilaian harian, penilaian tengah semester, hingga penilaian akhir semester di sekolah dan madrasah.

Karena peran penting pemetaan kompetensi dasar tersebut, ayo madrasah mempublikasi contoh pemetaan tersebut dalam file berformast excel. Pemilihan file excel ini untuk memudahkan para guru dalam memodifikasi tampilan pemetaan kompetensi dasar tersebut sesuai dengan madrasah masing-masing.

Pemetaan KD Kelas 4


1. Distribusi KD Kelas 4 Semester Genap


Semester genap di kelas 4 SD/MI, pada mata pelajaran tematik, terdiri atas empat tema. Setiap tema terdiri atas tiga subtema. Sedang setiap subtema terbagi dalam enam pembelajaran. Sehingga kompetensi dasar terbagi pada tema dan subtema sebagai berikut:


§  Tema 6, Cita-citaku, dengan subtema:
§  Aku dan Cita-citaku
§  Hebatnya Cita-citaku
§  Giat Berusaha Meraih Cita-cita
§  Tema 7, Indahnya Keragaman di Negeriku, dengan subtema:
§  Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku
§  Indahnya Keragaman Budaya Negeriku
§  Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku 
§  Tema 8, Daerah Tempat Tinggalku, dengan subtema:
§  Lingkungan Tempat Tinggalku
§  Keunikan Daerah Tempat Tinggalku
§  Bangga Terhadap Daerah Tempat Tinggalku
§  Tema 9, Kayanya Negeriku, dengan subtema:
§  Kekayaan Sumber Energi di Indonesia
§  Pemanfaatan Kekayaan Alam di Indonesia
§  Pelestarian Kekayaan Sumber Daya Alam di Indonesia
Baca Juga:

Distribusi kompetensi dasar untuk KI Pengetahuan (KI-3) dan KI Keterampilan (KI-4) pada masing-masing tema dan mupel, adalah sebagai berikut:


Distribusi KD Kelas 4.2

2. Unduh Pemetaan KD Kelas 4 Semester 2


Pemetaan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 untuk SD/MI kelas 4 semester genap ini terdiri atas dua bagian yaitu Pemetaan KD Pengetahuan (KI-3) dan Pemetaan KD Keterampilan (KI-4). Masing-masing dibagi lagi menjadi pemetaan per tema - per subtema dan per subtema - per pembelajaran. Sehingga akan terdiri atas:

§  Pemetaan KD K3 Per Tema dan Subtema Kelas 4 Semester 2 
§  Pemetaan KD K3 Per Subtema dan Pembelajaran Kelas 4 Semester 2
§  Pemetaan KD K4 Per Tema dan Subtema Kelas 4 Semester 2
§  Pemetaan KD K4 Per Subtema dan Pembelajaran Kelas 4 Semester 2

Lebih lanjut, sila unduh pemetaan KD Kurikulum 2013 Revisi 2017 untuk SD/MI kelas 4 semester genap (UNDUH DI SINI)

Baca juga:

§  Pemetaan KD KI-3 KI-4 Kelas 2 Semester 2 Kurikulum 2013
§  Pemetaan KD KI-3 KI-4 Kelas 3 Semester 2 Kurikulum 2013
§  Pemetaan KD KI-3 KI-4 Kelas 6 Semester 2 Kurikulum 2013

Pemetaan KD Tematik Kelas 4 Semester 2 KI-3 dan KI-4 tersebut sengaja disusun dalam file berformat excel.


POS Akreditasi Sekolah/Madrasah Tahun 2019

POS Akreditasi Sekolah/Madrasah Tahun 2019
Diterbitkan 2/15/2019 10:18:00 AM

AKREDITASI
Memasuki masa akreditasi sekolah/madrasah tahun 2019, Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M), kembali merilis Prosedur Operasional Standar Pelaksanaan Akreditasi Sekolah Madrasah (POS Akreditasi Sekolah/Madrasah) Tahun 2019. POS Akreditasi Sekolah/Madrasah ini ditetapkan melalui Keputusan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Nomor: 132/BAN-SM/SK/2019 tentang Penggunaan  Prosedur Operasional Standar Pelaksanaan Akreditasi Sekolah Madrasah Tahun 2019.

POS Akreditasi Sekolah/Madrasah 2019 ini merupakan pedoman dan panduan resmi dalam pelaksanaan akreditasi untuk menjamin proses dan hasil akreditasi yang bermutu dan bermanfaat dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dalam lampiran keputusan BAN SM Nomor: 132/BAN-SM/SK/2019 tentang POS Akreditasi 2019 ini diuraikan alur proses akreditasi sekolah/madrasah di tahun 2019. Meski secara umum alur tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya sebagaimana ditetapkan dalam POS Akreditasi 2018.
POS Akreditasi 2019


Urutan prioritas sekolah/madrasah yang harus diakreditasi pada tahun 2019 ini adalah:
§  Semua sekolah/madrasah yang belum terakreditasi
§  Semua sekolah/madrasah pada jenjang SMA/MA dan SMK yang telah habis masa akreditasinya (termasuk yang habis pada tahun 2019)
§  sekolah/madrasah pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan SLB yang telah habis masa berlaku akreditasinya 1 tahun atau lebih dengan diprioritaskan sekolah/madrasah yang lebih lama habis masa akreditasinya
Baca Juga:


8 Langkah Alur Proses Akreditasi 2019

Terdapat 8 langkah dalam alur proses akreditasi sekolah/madrasah tahun 2019. Kedelapan langkah tersebut meliputi:
§  Sosialisasi dan Pengisian Data isian Akreditasi (DIA) Dalam Sistem Penilaian Akreditasi Sekolah/Madrasah (Sispena)
§  Penetapan Sekolah/Madrasah yang Akan Divisitasi dan Penugasan Asesor
§  Visitasi ke Sekolah/Madrasah
§  Validasi Proses dan Hasil Visitasi
§  Verifikasi Hasil Validasi dan Penyusunan Rekomendasi
§  Penetapan Hasil dan Rekomendasi Akreditasi
§  Penerbitan Sertifikat Akreditasi dan Rekomendasi
Alur proses akreditasi tersebut dapat disimak melalu bagan berikut ini.

Alur proses akreditasi

Unduh POS Akreditasi Sekolah/Madrasah 2019

Untuk lebih jelasnya, silakan unduh Keputusan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Nomor: 132/BAN-SM/SK/2019 tentang Penggunaan  Prosedur Operasional Standar Pelaksanaan Akreditasi Sekolah Madrasah Tahun 2019 (UNDUH DI SINI)

Bagi madrasah dan sekolah yang tahun ini masuk dalam prioritas untuk dikreditasi, silakan pergunakan POS Akreditasi Sekolah/Madrasah 2019 sebagai acuan dan pedoman dalam mempersiapkan akreditasi sehingga akan tercapai hasil yang diharapkan.

Selasa, 12 Februari 2019

POS USBN DAN UN 2019

BSNP Tetapkan POS USBN DAN UN 2019

Pemerintah kembali akan melaksanakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional (UN) pada tahun 2019. Sehubungan dengan hal tersebut, melalui surat edaran nomor 0101/SDAR/BSNP/XI/2018 (unduh disini), pada hari Kamis (29/11/2018), BSNP menetapkan POS Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional (UN) tahun 2019. Penetapan POS tersebut dimuat dalam Keputusan BSNP Nomor 0048/P/BSNP/XI/2018 untuk POS USBN dan Nomor 0047/P/BSNP/XI/2018 untuk POS UN.
POS USBN dan UN adalah ketentuan yang mengatur penyelenggaraan dan teknis pelaksanaan USBN dan UN tahun 2019. Secara umum, kebijakan USBN dan UN tahun 2019 tidak jauh berbeda dengan kebijakan tahun 2018. Perbedaan pada jadwal pelaksanaan dan proyeksi jumlah peserta.
“Kebijakan USBN dan UN tahun 2019 secara umum tidak jauh berbeda dengan kebijakan USBN dan UN tahun 2018. Perbedaan ada pada proyeksi jumlah peserta dan jadwal ujian”, ucap Bambang Suryadi Ketua BSNP.
Terkait dengan soal, tambah Bambang, untuk USBN ada soal Pilihan Ganda (PG) sebanyak 90 persen dan soal uraian sebanyak 10 persen. Masih ada soal dari Pusat sebanyak 20-25 persen. Sisanya, 75-80 persen soal USBN disusun oleh masing-masing guru di satuan pendidikan yang dikonsolidasikan oleh MGMP/KKG/Forum Tutor/Pokja Pondok Pesantren Salafiyah.
Soal UN 100 persen disiapkan oleh Pusat. Semua soal dalam bentuk pilihan ganda, kecuali soal Matematika SMA/MA, SMK/MAK dan Paket C/Ulya yang terdiri atas pilihan ganda dan isian singkat. Demikian juga soal yang berorientasi pada penalaran tingkat tinggi (HOTS), masih diterapkan dalam UN 2019.
“Waktu pelaksanaan UN 2019 sedikit bergeser ke depan dibandingkan tahun 2018. UN tahun 2018 dimulai pada bulan April, sedangkan UN tahun 2019 dimulai pada bulan Maret. Pergeseran ini karena menyesuaikan waktu puasa Ramadhan yang diproyeksikan mulai tanggal 5 Mei 2019”, ujar Ketua BSNP.
UN SMK/MAK tahun 2019 dilaksanakan pada tanggal 25-28 Maret 2019, sedangkan UN SMA/MA pada tanggal 1,2, 4, dan 8 April 2019. UN Program Paket C/Ulya pada tanggal 12-16 April 2019. UN SMP/MTs pada tanggal 22-25 April 2019, sedangakn UN Program Paket B/Wustha pada tanggal 10-13 Mei 2019.
Lebih lanjut Bambang mengatakan bahwa moda pelaksanaan UN 2019 adalah dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sesuai dengan hasil rapat koordinasi dengan Balitbang dan Direktorat terkait di Kemendikbud dan Kementerian Agama, untuk SMA/MA, SMK, dan Paket C ditargetkan 100 persen UNBK. Sedangkan untuk jenjang SMP ditargetken 85 persen UNBK, dan jenjang MTs serta Paket B ditargetkan 100 persen UNBK.
Selain itu, POS UN 2019 juga memuat kebijakan pelaksanaan UN di daerah terdampak gempa, yaitu daerah Lombok dan Sulawesi Tengah. Ada kebijakan khusus untuk pelaksanaan UN di daerah terkena dampak gempa. Secara teknis, Direktorat terkait dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah dan akan terus berkoordinasi dengan daerah terdampak gempa.
Secara terpisah, Kiki Yuliati Sekretaris BSNP mengatakan bahwa POS USBN dan UN telah diedarkan ke Dinas Pendidikan Provinsi, LPMP, Kanwil Kemenag, Balitbang, dan Direktorat terkait di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama. Selanjutnya BSNP bersama Balitbang akan melaksanakan sosialisasi kebijakan USBN dan UN 2019.
POS USBN dan POS UN dapat diunduh melalui laman berikut.

Senin, 11 Februari 2019

7 Cara Mendidik Anak Balita Agar Disiplin dan Patuh Sejak Kecil

7 Cara Mendidik Anak Balita Agar Disiplin dan Patuh Sejak Kecil

Oleh Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Yusra Firdaus - Dokter Umum.


Mendidik anak sejak balita adalah tugas orangtua yang paling sulit. Pasalnya, usia balita merupakan masa di mana si kecil masih ingin bebas melakukan hal sesukanya. Cara yang ditempuh setiap orangtua pun berbeda-beda. Ada yang lebih sabar, tapi ada pula yang cenderung marah-marah atau bahkan melibatkan kekerasan seperti menjewer, memukul, atau membentak.
Salah-salah pilih cara mendisiplinkan anak yang keliru malah bisa membuat anak semakin membangkang dan kabur dari tanggung jawab. Daripada pakai kekerasan yang membuang-buang energi, lebih baik pakai cara yang lebih halus, tapi fokus dan ampuh mendisiplinkan anak. Bagaimana caranya?

Tips mendidik anak balita agar tumbuh disiplin hingga dewasa

1. Konsisten

Dilansir dari WebMD, Claire Lerner, seorang spesialis perkembangan anak, menyatakan bahwa sejak usia 2 sampai 3 tahun anak-anak bekerja keras untuk memahami bagaimana perilaku mereka memengaruhi orang-orang di sekitarnya. Lerner mengatakan bahwa pola asuh yang diterapkan secara rutin dan konsisten dapat membuat anak merasa lebih aman dan terlindungi. Anak menjadi tahu apa yang diharapkan oleh orangtuanya sehingga dapat bersikap lebih tenang saat diberikan perintah.
Ambil contoh, saat Anda mengatakan “jangan memukul” saat pertama kali si kecil memukul teman sebayanya, mungkin keesokan harinya si kecil bisa tetap memukul. Jika Anda kembali mengatakan “jangan memukul” saat hal ini terulang untuk yang kedua, ketiga, atau keempat kalinya, anak akan lebih memahami dan bersikap tenang untuk tidak memukul. Akan tetapi ingat, gunakan nada yang lebih tenang agar anak tidak merasa terancam dan justru membangkang.
Sementara jika Anda tak konsisten, maka si kecil akan merasa bingung. Contohnya, ketika suatu hari Anda tidak membolehkan si kecil bermain bola di dalam rumah tapi keesokan harinya Anda justru membiarkannya. Hal ini akan membuat sinyal anjuran dan larangan di otak anak bercampur sehingga anak tak tahu mana yang boleh dan tidak boleh. Maka tidak heran bila anak lambat laun menjadi tidak disiplin.
Lakukan berkali-kali, hingga si kecil mengerti dengan perintah yang Anda berikan. Si kecil akan menyerap perintah dan belajar melakukan hal yang sama setelah empat atau lima kali kejadian berulang.

2. Kenali pemicu tantrum pada anak

Tantrum adalah kejadian yang wajar terjadi pada setiap anak. Maka itu, setiap orangtua harus tahu betul apa yang membuat anaknya tantrum dan rewel. Kebanyakan anak, memang akan memiliki emosi yang meledak-ledak saat merasa lapar atau mengantuk. Nah, baiknya hindari waktu-waktu ini saat Anda ingin mengajarkan disiplin pada anak.
Misalnya, bila Anda ingin mengajarkan anak untuk disiplin waktu tidur, pastikan Anda dan si kecil berada di rumah pada jam-jam tidur siang dan malam. Jadi, hindari membawanya ke supermarket atau tempat lainnya saat si kecil mengantuk atau lapar.
Di sinilah diperlukan kerja sama Anda dan si kecil agar proses mendidik anak berjalan dengan lancar. Kalau anak masih tantrum, berikan mainan kesukaannya terlebih dahulu untuk memicu suasana hatinya lebih baik. Barulah setelah itu Anda bisa kembali mengajaknya bermain sambil belajar bertanggung jawab dengan apa yang si kecil lakukan. Jangan lupa untuk berikan pujian pada si kecil saat dia berhasil melakukan kegiatan positif versi dirinya.

3. Ikuti pola pikir anak

Cara mendidik anak sejak balita lainnya adalah dengan mengikuti pola pikir si kecil. Memang sangat mudah untuk merasa kesal saat si kecil membuat seisi rumah berantakan. Hari ini si kecil menggambar seluruh dinding rumah dengan krayon, lalu keesokannya menyebarkan mainan tanpa membereskannya lagi. Anda tentu pusing dibuatnya.
Namun ingat, pola pikir Anda tentu berbeda dengan pola pikir si kecil. Mungkin bagi Anda membereskan mainan adalah hal yang mudah dan dapat cepat diselesaikan, tapi belum tentu untuk si kecil.
Jadi, cobalah untuk mengikuti pola pikir anak. Pada anak seusianya, hal-hal seperti itu memang menjadi kegiatan yang menyenangkan. Ingat pula bahwa Anda pun melakukan hal yang sama saat seusianya. Ini karena usia balita adalah masa ketika si kecil belajar dan mengenal apa yang ada di sekitarnya.
Jadi, alih-alih kesal karena si kecil tidak mau disuruh untuk membereskan mainnanya. Anda bisa ikut membantu membereskan mainan tersebut dan memberi contoh yang baik padanya. Beri tahu ia jika hal ini penting untuk dilakukan dan adalah tugasnya. Dengan begitu, ia lama-kelamaan akan terbiasa untuk melakukannya. Jangan lupa berikan si kecil pujian jika ia berhasil membereskan mainannya sendiri.

permainan untuk anak autisme

4. Ciptakan lingkungan yang sesuai

Sekarang Anda sudah tahu bahwa si kecil sedang mengalami rasa penasaran yang tak ada habisnya dan ingin menjelajahi semua hal baru. Nah, untuk mengawali mendidik anak, hindari berbagai godaan yang dapat membuyarkan konsentrasi anak. Ya, menciptakan lingkungan yang kondusif dan sesuai dengan keadaan si kecil adalah cara mendidik anak yang tepat.
Misalnya, hindari akses TV, handphone, tablet, atau alat elektronik lainnya yang dapat mengganggu proses pembelajaran anak balita. Proses mendidik anak terkadang terganggu dengan tampilan video yang lebih menarik bagi si kecil daripada mainan di sekitarnya. Membaca buku atau mainan lainnya, justru lebih bisa merangsang kemampuan motorik dan sesoriknya.
Menurut Rex Forehand, Heinz, dan Rowena Ansbacher, profesor psikologi di University of Vermont, orangtua perlu menciptakan suasana yang kondusif saat mendidik anak mereka. Bahkan sSaat si kecil mulai membangkang, orangtua tidak boleh menghukum anak tetapi justru memindahkan mereka ke aktivitas lain yang dapat mengalihkan perhatiannya.

5. jangan ragu untuk memberi ‘hukuman’ pada anak

Banyak orangtua yang tak tega jika harus memberikan hukuman pada anaknya. Sebenarnya, ini juga diperlukan untuk menunjukkan sikap tegas dalam mendidik anak. Akan tetapi ingat, Anda juga harus mengukur hukuman yang diberikan pada si kecil, jangan terlalu memberatkan. Hal ini hanya dilakukan untuk membuat si kecil belajar disiplin.
Misalnya saja, saat si kecil memukul, menggigit, atau melemparkan makanannya, bawa si kecil ke kamarnya atau ke ruangan yang lebih privat. Kemudian, minta ia untuk diam di ruangan tersebut dan memikirkan apa yang telah ia lakukan selama beberapa saat. Di sini ajaklah anak untuk bersikap lebih tenang dan berikan pemahaman bahwa sikap si kecil perlu diperbaiki beserta alasannya. Misalnya saja, “Adik tidak boleh melempar makanan, ya. Nanti lantainya jadi kotor.”
Lakukan cara ini selama satu sampai dua menit, setidaknya sampai Anda selesai memberikan pemahaman pada si kecil. Jika sudah selesai, berikan tanda pada si kecil kalau dia sudah boleh pergi dari lokasi “hukuman” dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Dengan demikian, si kecil akan belajar bahwa tidak semua hal dapat dia lakukan begitu saja, terlebih jika itu merugikan orang lain. Si kecil tentu akan merasa tidak ingin kembali ke sudut ruangan dan menjalani hukuman lagi.

6. Tetap bersikap tenang

Hindari membentak atau memarahi si kecil saat dia tidak mau disiplin. Pasalnya, hal ini hanya akan membuat pesan positif yang Anda utarakan hilang begitu saja di benak si kecil. Ketika si kecil menangkap aura negatif dari amarah orangtua, dia hanya akan melihat bentuk emosinya dan tidak akan mendengar apa yang Anda katakan.
Usahakan untuk tetap bersikap tenang di depan si kecil. Tarik napas dalam-dalam, hitung sampai tiga, dan tatap mata Anda dalam-dalam. Menegur dan bersikap tegas bukan berarti harus disertai dengan emosi, bukan?

7. Berpikir positif

Tenang, tidak ada orangtua yang sempurna. Tidak perlu membanding-bandingkan kedisiplinan anak Anda dengan anak lain seusianya. Sebab setiap anak memiliki masa perkembangan yang berbeda-beda dan tidak bisa disamakan. Lakukan saja hal-hal terbaik yang Anda mampu lakukan.
Tidak peduli seberapa stres Anda berusaha mendidik si kecil agar disiplin, tetaplah berpikir positif. Percayalah bahwa Anda mampu mendidik anak dengan sebaik-baiknya. Mintalah bantuan pasangan atau dokter anak untuk mendapatkan saran terbaik dalam mendisiplinkan anak.
Selama Anda konsisten dengan aturan yang Anda buat, niscaya si kecil akan belajar disiplin secara perlahan dengan hasil positif yang akan mengejutkan Anda.